Wednesday, June 28, 2006

Terima kasih, pelangganku

Rasanya menyenangkan sekali, kalo ada orang yang mampir makan di warung lesehan saya. Sekaligus saya bersyukur karena kehadiran orang tersebut adalah rejeki buat saya dan semua orang yang terlibat soal warung lesehan. Maka cuma ada satu hal yang harus saya lakukan : memberikan pelayanan semaksimal mungkin. Bukan semata dia adalah pembeli, tapi karena saya merasakan bahwa ada pesan tertentu dengan kehadirannya dan karena itu saya harus menyambut pesan itu dengan baik. Saya dan team berusaha membuat agar pembeli betah duduk lesehan di tempat saya. Santai sebentar, ngobrol, dengerin musik langgam yang sayup-sayup, liat orang dan kendaraan yang lalu lalang. Terus kalo haus atau lapar ya tinggal pesan. Terasa sekali dari sekedar lesehan lahir rasa kekeluargaan yang hangat dan akrab. Semuanya itu mengalir dengan wajar dan apa adanya.
Senang juga mendengar saran, kritik ataupun pendapat mereka tentang lesehan. Apa saja. Mulai dari spanduk yang nggak nongol, menu masakan yang terasa manis, dan suara tape yang kurang ok. Semua itu saya terima dengan ikhlas. Sebab itulah barangkali pesan yang pembeli bawa dengan kedatangan meeka. Saya nggak perlu merasa apa yang para pembeli sampaikan adalah sebuah kelemahan, justru buat saya apa yang mereka katakan adalah harapan mereka agar lesehan saya bisa tampil lebih baik lagi. Saya yakin mereka tidak bermaksud mengecilkan hati saya dan team sebagai pengelola lesehan. Tapi justru membuka wawasan kami semua bagaimana cara memahami sekaligus melayani orang lain. Karena buat saya bisnis makanan bukan semata soal makanan tapi juga servis.
Terima kasih para pelanggan yang dengan tulus menyampaikan apa yang tidak kami ketahui.

Monday, June 26, 2006

Jadi Entrepreneur

Sudah hampir dua minggu ini saya jadi entrepreneur alias pengusaha. Tepatnya Rabu 14 Juni 2006, saya buka warung makan lesehan nasi liwet. Saya beri nama : Lesehan Asli Solo Nasi Liwet "Raos Eco". Tempatnya di depan kantor PJR Cikampek,buka mulai jam 5 sore. Karena membawa kata nasi liwet, maka menu utama adalah nasi liwet. Ditambah menu-menu asli Solo lainnya, kayak soto kuali, garang asem & ayam bakar Solo serta akan menuyusul Timlo Solo dalam 2-3 bulan ke depan. Untuk mewujudkan menu itu, saat ini lagi survey kecil-kecilan dengan tujuan rasa Timlo seperti apa yang cocok dengan lidah orang Cikampek & sekitarnya. Untuk minuman, ada satu yang spasial : teh jahe anget. Rasanya seger, kental & harum jahe. Minuman lain masih standar : es teh, es jeruk, teh panas, aqua & teh botol. Untuk menikmati saat-saat lesehan ada karak Solo, emping, sate telur puyuh, peyek kacang, peyek teri, risoles, bakwan udang, & krupuk udang. Soal harga? dijamin terjangkau buat kantong. Nasi liwet & garang asem cuma 5 ribu, soto kuali 6 ribu & ayam bakar 7 ribu. Teh Jahe, 1,5 ratus, es teh 2 rb, es jeruk 2,5 ratus,teh manis 1 ribu. Untuk camilan rata-rata seribuan. Di kantong Pas , di perut puas .
Pemilihan nama Raos Eco memang Jawa banget. Tapi saya yakin orang Sunda juga tau apa itu Raos & semoga pula kata raos gampang dipahamai oleh orang di luar Jawa & Sunda. Raos=rasa, Eco=enak, jadi Raos Eco artinya adalah Rasa Enak. Kenapa harus mengandung rasa enak? Karena buat saya yang awam ini, namanya warung makan yang dicari orang adalah makanannya yang enak. Baru kemudian enak suasananya, enak harganya, enak porsinya, enak parkirannya, enak servisnya dan enak-enak yang lain. Makanya saya ingin warung lesehan Raos Eco memenuhi semua kategori enak menurut pelanggan.
Sebagai usaha skala mikro, mulanya modal yang dikeluarkan ya lumayan berat buat kantong saya pribadi. Makanya saya ajak kakak ipar buat kongsian. Termasuk kongsian juga buat ngurusin. Mulai dari belanja bahan, kontrol kualitas menu, jaga warung sampai kontrol keuangan. Karena siang hari saya kerja di kantor maka urusan belanja & kontrol kualitas menu, saya diwakili istri. Baru hari sabtu & minggu saya bisa terlibat semuanya.
Untuk targetnya pun nggak muluk-muluk. Yang penting dalam 2-3 bulan ke depan warung lesehan saya dikenal banyak orang & sudah ada pelanggan setia yang paling tidak menghabiskan 2-3 malam untuk lesehan di warung saya. Karena memang buat beberapa pembeli yang datang, menu warung saya masih asing. Makanya saya, istri & kakak ipar nyambi juga jadi PR warung lesehan Raos Eco. Menjelaskan apa itu nasi liwet, garang asem, & soto kuali. Komposisinya bagaimana, rasanya gimana, bumbunya apa, dsb.
Untuk lebih menghadirkan suasana rame, saya pasang tape merek Toshiba buat nyetel musik langgam Jawa, campursari,keroncong atau pun pop Jawa. Namun saya juga sediakan ramuan musik yang lain. Ada musik 80-an model Rinto Harahap, Obbie Messakh, dll. Ada juga calung Sunda dan dangdut re-mix. Pokoknya aneka suara deh. Yang penting selalu ada musik di warung lesehan "Raos Eco".
Untuk promosinya, saya bikin spanduk 1 x 2,5 m satu buah, banner 1,15 x 2 m satu buah dan selebaran ukuran 1/2 A4 1 rim (1000 lbr). Untuk spanduk sama banner susah kebaca, karena warna kain terlalu tua (oranye tua) & tulisan kurang menonjol (biru). Rencana mau bikin satu lagi dengan kain yang cerah,tulisan gedhe & berwarna nyolok, biar eye cathcing gitu loch. Dan buat menjaring lebih banyak pelanggan, setiap minggu pagi akan gelar tikar di Bukit Indah Centre. Sebuah kawasan industri di Cikampek yang tiap minggu pagi jadi tempat orang buat olahraga & itu berarti pasar...he..he..Siapa tau, mereka belum sempet sarapan pas mau jogging atau senam, atau bisa juga sudah sarapan tapi lapar lagi setelah senam atau jogging & kita menyediakan menunya. Maka lahirlah hukum alam : when need meet supply.
Sampai semalam, pemasukan masih tercatat di level aman Rp 200.000,- an. Artinya dengan pemasukan rata-rata sejumlah itu, di akhir bulan nanti saya masih bisa bayar gaji 3 orang karyawan, bayar tempat tinggal mereka, nabung buat operasional warung untuk 1 tahun ke depan & pendapatan buat para pemegang saham. Memang pendapatannya belum seberapa. Makanya saya juga genjot dengan layanan catering. Untuk saat ini divisi catering baru dapat klien 1 kantor untuk makan siang 20 orang. Rencana ke depan sih, catering akan dibawah pengelolaan sendiri biar gak campur aduk. Tapi namanya tetap Raos Eco.
Rasanya sampai detik ini, hati sudah lega. Bisa bikin usaha sendiri. Itu artinya mulai belajar mandiri, berpikir keras gimana caranya muter duit (sebab kata orang duit kuwi lunyu = uang itu licin, jadi harus diputer biar nggak lepas) dan yang penting bisa memberikan manfaat kepada orang lain (bisa menghadirkan kepuasan kepada pelanggan & membuka lapangan kerja untuk orang lain).
Ada satu pr buat team PR ,ternyata warung lesehan Raos Eco punya competitor. Saya pribadi bersyukur berarti pasar nasi liwet bakal tumbuh di Cikampek.Kalau pasar tumbuh berarti lahir banyak peluang & kesempatan. Maka kehadiran competitor buat saya bukanlah sesuatu yang mengancam, tetapi justru membangun. Lagian, Tuhan Maha Adil kan?

Club Bola di Kantor

25 Mei 2006 kemaren, club bola di kantor resmi kebentuk. Sekaligus pertandingan pertama melawan club bola client, di lapangan bola ABC Senayan. Skor terakhir 5-3 untuk client.
Lalu pertandingan kedua tanggal 3 Juni 2006 di lapangan bola Seskoal, Keb. Lama. Yang jadi lawan kali ini adalah PSTB (Persatuan Sepakbola Tukang Bajaj) Kebumen. Skor 3-2 untuk...PSTB.
Nampaknya club bola kantor harus berlatih keras dulu deh....