Tuesday, May 27, 2008

Pengen Masuk Teater Koma, Pengen Berteater Lagi

Dari jaman kuliah, aku sudah punya keinginan untuk gabung dengan Teater Koma. Makanya sehabis lulus, aku ngajuin aplikasi. Berbulan-bulan, bertahun-tahun aku tunggu nggak ada kabar. Sampai akhirnya keinginan itu sembunyi di benak saja.
Waktu kerja di Gelson's Adv Jakarta, pas ada job malam perayaan ulang tahun KFC Indonesia yg ke - 50 kali, salah satu acaranya adalah parodi. Nah, buat mewujudkan itu dibutuhkan sutradara teater. Terpilihlah mas Budi Ros, aktor utama Teater Koma. Ketemu dia rasanya seperti temen lama saja. Pertama, kami sama2 dari Banyumas, kedua : kami sama2 minat dan bergairah sama teater.
Habis kerjaan itu, hubungan masih berlanjut. Aku jadi sering liat pementasan Teater Koma. Diantaranya Kala,Republik Togog, Maaf Maaf Maaf,sampai yang terakhir kemarin Kenapa Leonardo?.
Dari semua perjalanan yang aku lewati, keinginan untuk gabung dengan Koma muncul kembali. Pas aku main ke rumah mas Budi Ros di Depok, aku omong lagi. Tapi sayangnya...Koma lagi nggak nerima anggota. Yach, gelo maning, gelo maning....
Seiring dengan itu, muncul lagi keinginan proses berteater, yg ujung-ujungnya adalah pentas dan naskah yang pingin banget aku mainkan adalah Tikungan Maut karya Tankred Dorst, terjemahan Asrul Sani. Sebuah cerita tragikomedi yang sarat pesan-pesan sosioreligi. Hmm...kapan aku bisa mewujudkan?